Minggu, 19 Februari 2012

Cara membuat Flashdisk Installer Windows menggunakan file .iso


Cara membuat Flashdisk Installer Windows menggunakan file .iso

Telah dibaca 1,016 kali
Dulu saya pernah posting cara membuat installer windows menggunakan flashdisk. Jika belum baca silahkan meluncur ke sini dan ke sini. Yang berikut ini masih tentang cara membuat flashdisk installer windows tetapi kita akan membuatnya dari file .iso.
Apa itu file .iso? Itu adalah jenis file image. Ada banyak jenis file image, yang terkenal ya .iso tadi. File image .iso ini biasanya digunakan sebagai file copy yang sama persis, termasuk jika program yang dicopy adalah program yang bootable (bisa digunakan untuk booting). Misalnya Anda punya installer Windows 7, terus langsung dicopy pada keping DVD lain. Biasanya cara ini menyebabkan installer tersebut tidak bisa bootable lagi. Nah, agar hasilnya persis, buat saja installer tadi menjadi file image. Ada banyak program untuk membuat file .iso. Saya ada banyak koleksi ratusan software termasuk software untuk membuat file .iso tadi. Rencananya ratusan koleksi saya mau tak launching, tapi sampai sekarang belum kelar ngaturnya. Mungkin bulan depan baru bisa tak publikasikan. Ya, mungkin ada pengunjung blog ini yang butuh.
Terus, kalau udah dibuat file .iso-nya, baru dibakar pada keping DVD menggunakan burner apa saja. Yang penting saat membakar kita musti pilih fitur image burner.
Terus file .iso yang tadi buat apa? Ya disimpan. Itu jauh lebih bagus daripada menyimpan installer berupa keping DVD secara fisik, karena bila tergores dan tidak terbaca alamat musti dibuang. Kalau kita menyimpan file image, suatu saat DVD installernya rusak, kan tinggal bakar lagi beres dah.
Sekarang kita akan manfaatkan file image jenis .iso untuk membuat installer windows pada flashdisk. Saya asumsikan Anda sudah punya installer Windows 7 berupa file .iso. Kita akan gunakan software kecil bernama Iso to USB. Program ini yang akan digunakan untuk memindahkan file installer ke flashdisk dan membuatnya menjadi bootable. O ya, program ini bisa digunakan untuk membuat installer Windows 7, Vista & XP.
Siapkan flashdisk dengan kapasitas minimal 4 GB yang sudah diformat. Artinya flashdisk ini tidak boleh berisi data lain atau data penting lainnya, karena nanti bakal terformat semua.
Oke, jalankan program Iso to USB. Screenshotnya seperti ini.
FastStoneEditor Cara membuat Flashdisk Installer Windows menggunakan file .iso
Langkah membuatnya begini:
  • Colokkan flasdisk Anda pada port USB
  • Setelah flashdisk terdeteksi oleh windows, jalankan program Iso to USB seperti screenshot di atas
  • Klik Browse untuk menentukan dimana Anda menyimpan file installer .iso.
  • Pilih pada USB drive apa flashdisk yang akan digunakan. Jika tidak terbaca klik Refresh
  • Pilihlah pada File System tipe yang akan digunakan, NTFS, FAT, atau FAT32. Agar bisa terbaca di semua sistem saya sarankan pilih saja FAT32 dan beri nama pada Volume Label
  • Jika file installernya bootable (bisa booting) beri tanda centang (checklist)
  • Klik Burn dan tunggulah hingga selesai. Anda sudah memiliki flashdisk windows installer sekarang.
FastStoneEditor Cara membuat Flashdisk Installer Windows menggunakan file .iso
Sumber :

TUTORIAL SONY VEGAS


Tutorial video editing Sony Vegas 10 : Pengenalan fungsi (1)

Telah dibaca 4,419 kali
saya yakin anda sudah pernah mendengar tentang program Video Editing Sony Vegas. Yup, program yang satu ini sebenarnya hanya kalah pamor dibandingkan dengan Premiere keluaran Adobe. Padahal sekali saja kita menggunakan Vegas, hampir dipastikan ogah balik ke Premiere. Mengapa? Karena fitur Vegas sama dengan fiturnya Premiere.
Pada banyak kasus, penggunaan Vegas lebih gampang dan bekerja pada berbagai format video. Kita tinggal tambahkan plugin yang sesuai, udah langsung bisa diedit pake Vegas. Okenya lagi, Vegas lebih enteng. Yang paling saya suka, untuk menyeleksi dan menggabungkan frame, kita hanya perlu klik lalu drag ke timeline. Ini sangat memudahkan dalam menyusun klip video.
Terus terang tutorial ini lebih cocok untuk pemula yang pingin memakai Vegas. Jadi saya akan tunjukkan fitur-fitur dasar yang paling penting untuk dipahami, lalu langkah dasar untuk memulai video editing menggunakan Vegas. Sebagai contoh, saya menggunakan Vegas 10. Ini adalah versi yang terbaru. Jika Anda punya versi di bawahnya, tidak apa. Mirip banget kok.
Yang pertama harus diketahui adalah mengenai panel dan fungsi dasarnya pada interface Vegas 10 ini. Lihat screenshot di bawah.
1. Jendela Explorer berfungsi untuk membuka path atau alamat file video yang akan diedit. Pada panel itu pula terdapat tab untuk efek transisi, dan tab video effect. Semua clip video yang kita edit akan ditampilkan daftarnya di sini. Untuk penggunaan transisi dan video efect akan tulis pada tutorial berikutnya.
2. Jendela trimming. Ini adalah panel yang menampilkan timeline clip video. Di sini kita bisa menentukan frame dari video clip, memilih video saja, memilih audio saja, atau melakukan cutting clip yang akan kita masukkan ke jendela timeline utama.
3. Jendela preview menampilkan hasil clip video yang hendak diedit, maupun clip yang telah diedit. Semua clip video jika diputar akan tampil di jendela ini.
4. Jendela track. Berisi track untuk text/title, video overlay, main video, dan voice/background music. Kita bisa mengubah urutan track tersebut hanya dengan drag saja. Kita juga bisa menambahkan banyak track dari berbagai jenis fungsi. Berbeda dengan Ulead misalnya, yang hanya menyediakan 3 track, yaitu main video, title, dan background music/voice, kita bisa menambah jumlah track ini berapapun yang kita mau.
5. Jendela timeline. Ini adalah panel utama tempat melakukan editing clip video. Di sini kita bisa menggeser potongan klip pada posisi yang kita kehendaki, menambahkan transisi, menambah berbagai efek, mengatur sinkronisasi video-music-title, dan sebagainya.
6. Jendela Master volume. Panel ini berfungsi untuk mengatur level volume audio/music dari suatu klip secara global. Artinya kalau ditingkatkan, maka volume semua clip akan meningkat dan sebaliknya.
Nah, itu dulu pengenalannya. Tutorial berikutnya tentang cara memasukkan klip video ke Vegas.


Minggu, 12 Februari 2012

PETA SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau dan suku-suku bangsa yang terdapat didalamnya. Pulau dan suku-suku ini terletak menyebar di berbagai pelosok seluruh kawasan Indonesia.  Kemudian juga Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas: Utara - Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan. Selatan - Negara Australia, Samudera Hindia. Barat - Samudera Hindia. Timur - Negara Papua Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik.
Diantara suku-suku bangsa yang ada dan hidup dalam suatu kewilayahan serta mempunyai cara hidup menurut kebudayaan yang berbeda-beda itu terdapat masyarakat terasing. Masyarakat terasing pada umumnya secara geografi terletak jauh dari pusat-pusat kemajuan dan perkembangan yang ada. Karena itu, ciri-ciri masyarakat seperti ini adalah marjinal dan terbelakang. Selain memiliki pulau dan suku-suku juga terbagi kedalam provinsi-provinsi yang terdapat di berbagai pulau. Provinsi Bengkulu sebagai salah satu bagian dari pada negara Indonesia.
 Provinsi Bengkulu terletak di sebelah barat pegunungan Bukit Barisan, dengan luas wilayah 32.365,6 km2 terdiri dari luas daratan 20.0303,4 km2 luas lautan 12.335,2 km2 (BAKOSURTANAL : 2007). Wilayah administrasi Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Sumatera Barat sampai perbatasan Provinsi Lampung dengan jarak ± 567 km dengan jumlah penduduk 1.598.177 jiwa terdiri dari laki-laki 815.471 dan perempuan 782.706.
Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia pada garis pantai sepanjang ± 433 km. Bagian timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, memanjang dari utara ke selatan. Provinsi Bengkulu mempunyai  masyarakat yang heterogen dan terbuka, ditandai dengan banyaknya suku bangsa yang tersebar di Provinsi Bengkulu dan berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga menghasilkan akulturasi budaya. Selain itu Provinsi Bengkulu masih termasuk kedalam  provinsi yang sedikit kurang perhatian atau terjamah oleh orang luar. Hal tersebut terbukti dengan masih adanya masyarakat yang tergolong terpencil atau yang sekarang disebut Komunitas Adat Terpencil.
Komunitas Adat Terpencil merupakan salah satu permaslahan kesejahteraan sosial di indonesia yang memerlukan perhatian semua pihak. Jumlah mereka relatif cukup besar, tersebar dilokasi yang relatif sulit dijangkau, dan pada umumnya jauh tertinggal secara ekonomi maupun sosial budaya dibandingkan warga negara lainnya. Keterkaitan Kehidupan KAT dengan lingkungan alam sebagai mata uang dengan dua sisi, artinya kondisi yang paling diharapkan adalah satu sisi statusnya dipertahankan tetap sebagai kawasan yang tidak akan memberikan perubahan berarti dalam kehidupan dan tetap memberikan kehidupan bagi KAT. Komunitas Adat Terpencil sebagai bagian dari penduduk Indonesia merupakan “lapisan paling bawah” dalam perkembangan masyarakat Indonesia, karena Komunitas Adat Terpencil menghadapi berbagai ketertinggalan dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar hidup manusia. Hal tersebut akibat keberadaan mereka yang secara geografis sangat sulit dijangkau dan secara sosial budaya terasing sehingga kurang terjadi interaksi sosial antara mereka dengan kelompok masyarakat luar yang lebih maju. Secara umum permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Indonesia adalah kurangnya aksesibilitas terhadap fasilitas publik yang memungkinkan mereka untuk melakukan transformasi kearah yang lebih baik.

Selasa, 16 Agustus 2011

ADOBE PHOTOSOP CS5 PORTABLE (66 MB)


Selasa, 16 Agustus 2011

Yang pastinya postingan saya kali ini bukan hal yang baru bagi pencinta design grafis. Photosop cs5 portable merupakan aplikasi untuk mengedit photo yang sudah bukan hal baru lagi. Akan tetapi postingan kali ini sedikit berbeda dengan yg lain. Karena ukuran sizenya yg lumayan kecil dibanding dengan ukuran yg biasa mungkin teman-teman dapatkan. Hanya dengan 66 mb saja kita dapat memiliki portable dari hasil karya adobe cooperation ini. Hal ini saya temukan di bagas31.com lagi, sama dengan posting sebelumnya.
Jika tertarik lanjut gan sedot aja nih program. Tq

Download

MENGUBAH KAPASITAS FLASHDISK DARI 1G MENJADI 2G


Selasa, 16 Agustus 2011

Pernah ada yang menyangka gak kalo ternyata kapasitas flashdisk itu dapat di ubah ukuran kapasitasnya. Postingan kali ini dengan tidak sengaja saya temukan ketika sedang berselancar di jalur internet mencari program-program. Dan ternyata saya menemukan program ini. Program ini dapat membuat kapasitas flashdisk menjadi 2G. Jadi jika ada yg mau mencoba silakan download aja nih program. Tapi ingat program ini blm saya coba, saya hanya membagi informasi aja yang saya dapat dari om Bagas31.com jika ada yg penasaran silakan cek ke bagas31.com. ini teman-teman link downloadnya.

(jangan lupa jika sudah masuk ke linknya klik add fly sebelah kanan atas)

APLIKASI PENGGERAK MOUSE DENGAN JARI


Selasa, 16 Agustus 2011

Mungkin teman-teman ssudah ada yg tau dengan aplikasi ini atau juga belum.
Kali ini saya akan membagi sebuah aplikasi kecil yg merupakan perogram agar kita dapat menggerakkan mouse dengan menggunakan jari kita. Aplikasi ini akan lebih efektif jika kita mempunyai webcam, karena aplikasi ini mendeteksi gerakan melalui  webcam. Masih pada penasaran kan dengan  aplikasi ini. Baiklah saya akan mengarahkan teman-teman ke link agar teman-teman dapat mendownload dan segera mengguanakannya

Link :

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK EVALUASI



a.    Proses Evaluasi
Mengapa pengetahuan mengenai proses evaluasi sangat penting?  Proses evaluasi yang baik dapat memberikan kerangka kerja (blueprint) yang jelas bagi tim evaluasi dalam menjalankan tugasnya. Pengalaman menunjukkan bahwa proses evaluasi sangat menentukan kualitas,. relevansi dan kegunaan hasil evaluasi (World Bank, 2002). Evaluasi dapat dilakukan melalui beberapa langkah kegiatan. Langkah-langkah kegiatan ini tidak bersifat kaku, namun dapat disesuikan dengan keadaan dan kebutuhan. Sebagai acuan, ada 10 langkah pelaksanaan evaluasi (lihat USAID, 1996).
1)      Menentukan jenis-jenis dan skope atau ruang lingkup kegiatan yang akan dinilai. Pada tahap ini harus ditentukan apakah kegiatan yang akan dievaluasi bersifat tunggal atau terdiri dari berbagai kegiatan yang saling terkait satu sama lain. Jelaskan nama, judul atau yang berwenang dalam kegiatan yang akan dievaluasi. Identifikasi pula jumlah, tingkat dan sumber dana, tanggal awal dan akhir kegiatan dan penjelasan ringkas mengenai aspek-aspek apa saja dari kegiatan tersebut yang akan dievaluasi.
2)      Menjelaskan secara ringkas latar belakang dan sejarah kegiatan atau program yang akan dievaluasi.  Dalam latar belakang ini dapat pula dijelaskan nama-nama lembaga pelaksanan dan organisasi-organisasi yang terlibat, serta informasi lain yang dapat membantu tim evaluasi memahami konteks kegiatan yang akan dinilai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan menyangkut pertanyaan berikut ini: Siapa yang menginginkan informasi dari hasif evaluasi ini?; Apa yang mereka ingin ketahui?; Untuk apa informasi evaluasi ini akan digunakan?; Kapan informasi tersebut diperlukan?; Seberapa akurat informasi tersebut harus dibuat?.
3)      Mengidentifikasi sumber-sumber informasi mengenai kinerja kegiatan yang telah berlangsung. Data sekunder ini dimaksudkan untuk mengetahui sistem-sistem evaluasi atau laporan-laporan evaluasi terdahulu. Sebuah ringkasan mengenai jenis-jenis data yang sudah tersedia, kerangka waktu, dan indikasi mengenai kualitas suatu kegiatan dapat membantu tim evaluasi dalam mengidentifikasi informasi apa saja yang telah ada dan apa yang telah terjadi pada kegiatan yang akan dievaluasi.
4)      Menentukan tujuan evaluasi. Sebuah evaluasi dapat dilakukan dengan baik jika memiliki tujuan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai oleh kegiatan evaluasi tersebut.  Secara garis besar tujuan evaluasi dalam kaitannya dengan kegiatan pelayanan sosial menyangkut beberapa aspek sebagai berikut: (a) penentuan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu program sesuai dengan kriteria; (b) pengujian validitas asumsi-asumsi dan hipotesisi-hipotesis yang mendasari kerangka kerja monev; (c) penentuan seberapa jauh kepuasan klien telah terpenuhi; (d) pengidentifikasian dampak-dampak tidak langsung yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan; (e) pengujian keberlangsungan program dan hasil-hasilnya; (f) pengujian efektifitas strategi-strategi lembaga dalam mengimplementasikan program-program kegiatannya.
5)      Merumuskan pertanyaan-pertanyaan evaluasi. Pertanyaan harus jelas dan terfokus. Pertanyaan yang mengambang dapat menimbulkan jawaban yang mengambang pula.  Batasi jumlah pertanyaan sesuai dengan parameter atau variabel yang perlu diukur. Terlalu banyak pertanyaan dapat menimbulkan tidak terfokusnya informasi yang dikumpulkan. Hindari pula pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah dan mudah diketahui secara umum.
6)      Menentukan metode atau teknik-teknik evaluasi. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah: (a) desain strategi secara umum yang akan diterapkan dan bagaimana strategi tersebut sejalan dengan pertanyaan-pertanyaan evaluasi yang telah disusun (pada point 5); (b) Dari siapa data akan dikumpulkan; (c) Bagaimana data tersebut diperoleh. dan (d) Bagaiman data tersebut akan dianalisis.
7)      Menentukan komposisi dan partisipasi tim pelaksanan. Identifikasi jumlah tim, kualifikasi dan keterampilan para anggota tim, termasuk partisipasi yang diharapkan dari mereka. Evaluasi yang baik biasanya tergantung dari komposisi tim. Tim evaluasi yang berasal dari berbagai latar-belakang pendidikan dan pengalaman sangat dianjurkan, termasuk seorang spesilias teknis dan sekurang-kurangnya seorang spesialis evaluasi.
8)      Menentukan prosedur, jadwal dan logistik. Kaji berbagai prasyarat prosedural sebuah evaluasi, termasuk jadwal dan logistik yang diperlukan. Aspek-aspek yang perlu dipehatikan meliputi: (a) jadwal umum pelaksanaan evaluasi seperti lamanya pelaksanaan evaluasi dan waktu penyerahan laporan evaluasi; (b) jam kerja, hari-hari libur; (c) dokumen perjalanan yang diperlukan, seperti tiket bus, KA atau pesawat udara, booking dan tiket penginapan; (d) kondisi-kondisi cuaca, perjalanan, sosial-budaya yang mungkin mempengaruhi pengumpulan data; (e) ketersediaan petugas pembantu atau pendamping, seperti penunjuk jalan, penterjemah, asisten pengumpul data, pengolah data, supir dll; (f) ketersediaan fasilitas dan alat-alat penunjang, seperti mobil, handphone, komputer laptop, tape recorder, kalkulator dan sarana yang diperlukan lainnya; (g) prosedur-prosedur untuk merancang pertemuan, wawancara, seminar.
9)      Anggaran. Dalam rencana anggaran dapat dirancang dari mana sumber pendanaan akan diperoleh dan untuk apa saja dana tersebut akan digunakan. Perkirakan biaya yang diperlukan untuk kegiatan evaluasi, termasuk biaya-biaya untuk konsultan, pembuatan laporan, ATK, biaya perjalanan, hotel dsb.
10)  Melakukan pengumpulan data dan menyiapkan sistem pelaporannya. Setelah semua persiapan dianggap matang, maka evaluasi dapat dilakukan. Hal ini terutama menyangkut pelaksanaan pengumpulan data di lapangan sesuai dengan metode dan teknik-teknik evaluasi yang dipilih. Selanjutnya, semua kegiatan evaluasi tersebut harus dihimpun dan disusun ke dalam sebuah laporan yang memaparkan hasil-hasil temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan: (a) kapan dan berapa lama proses pengumpulan data akan dilakukan; (b) kapan laporan awal harus sudah disusun, berapa buah laporan harus disiapkan, dan kapan seminar hasil pelaporan tersebut akan dilakukan.