Sabtu, 13 Agustus 2011

Memahami Diri dan Lingkungan


MEMAHAMI DIRI DAN LINGKUNGAN

Konsep diri yang positif ditandai dengan Sikap Asertif, yaitu sikap seseorang yang penuh percaya diri, mempunyai keyakinan yang kuat akan tindakan dan mampu menyatakan perasaan terhadap orang lain, tanpa mengurangi atau mengganggu hak orang lain.

CIRI SIKAP ASERTIF
1.     Perasaan puas dan lega setelah dapat mengeluarkan pendapat, perasaan tanpa menyakiti perasaan diri sendiri atau menyinggung orang lain dalam prosesnya.
2.     Perasaan tidak bersalah dalam menolak suatu permintaan.
3.     Kemandirian dalam menetapkan urutan prioritas kepentingannya.
4.     Merasa marah dan menyatakan kemarahannya.
5.     Mengambil keputusan bagi dirinya sendiri.
6.     Mengaharapkan pendapatnya dihormati.
7.     Merasa dirinya mampu dan dewasa tidak diperlakukan seperti anak-anak.
8.     Menyampaikan kepada orang lain apa yang dibutuhkan.

 

PEMAHAMAN TERHADAP KARAKTER KLIEN

1.     Kondisi fisik:
a.      Penampilan postur tubuh klien.
b.     Kondisi kesehatan klien.
c.      Kebiasaan hidup / perilaku sehari-hari klien.
2.     Kondisi intelektual:
a.      Kemampuan mengingat.
b.     Gaya berpikir, tingkat fleksibilitas dan kreatifitas.
3.     Ekspresi emosional:
a.      Temperamen
b.     Karakteristik bawaan.
c.      Kemampuan beremphati (merasakan penderitaan orang lain).
d.     Pengendalian diri.
e.      Pola reaksi emosional.
4.     Kondisi sosial:
a.      Pola relasi interpersonal (antar individu).
b.     Mengidentifikasi peran sosial yang harus dimainkan sesuai dengan status yang disandangnya.
c.      Mengidentifikasi keberhasilan, kegagalan, dan puas / tidak untuk setiap peran yang dimainkan.
d.     Mengidentifikasi sistem sumber yang ada.
e.      Kemampuan dalam pemecahan masalah:
1)   Ketabahan / kesabaran untuk selalu berupaya.
2)   Panjang / banyaknya akal.
3)   Mudah menyesuaikan diri, bekerjasama dengan pihak lain dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya.
4)   Bentuk pertahanan diri.
5)   Peran pemecahan masalah utama: pemimpin aksi, pengikut, harmonis.

PEMAHAMAN LINGKUNGAN SOSIAL

1.     Karakteristik ekologis
a.      Kondisi fisik rumah dan lingkungan klien.
b.     Pengaruh lingkungan secara fisik tersebut terhadap klien.
2.     Identifikasi informasi tentang kelompok
a.      Jenis kegiatan kelompok.
b.     Ukuran / besarnya wilayah kerja kelompok tersebut.
c.      Pengaruh kelompok tersebut terhadap para anggotanya.
d.     Sejarah perkembangan kelompok.
e.      Misi kelompok / organisasi.

 

PERNYATAAN MASALAH

Masalah adalah suatu kesenjangan antara kenyataan dengan harapan, atau bisa juga dikatakan masalah itu sebagai situasi yang dinilai tidak mengenakan (Max Siporin).


PENYEBAB MUNCULNYA MASALAH
Faktor dalam diri manusia itu sendiri, yaitu;
(a) Ketidaktahuan tentang cara-cara memecahkan masalah,
(b)Tidak memiliki sarana / sumber, dan
(c) Tidak terlatih dalam kebiasaan tertentu;
Faktor di luar diri manusia, yaitu;
(a) Tidak adanya kesempatan yang diberikan oleh lingkungan,
(b)Lingkungan yang tidak dapat memberikan sumber, dan
(c) Berlawanan dengan aspirasi / harapan dari lingkungan.

INDENTIFIKASI MASALAH
1.     Menggambarkan tentang sifat-sifat kesulitan dalam keberfungsian sosial secara langsung dan obyektif, yang mencakup:
a)    Melihat siapa yang melakukan (individu atau kelompok).
b)    Melihat apa maksud dan tujuan melakukannnya.
c)     Melihat dampak apa yang akan segera muncul.
d)   Sadar atau tidak bahwa apa yang dilakukannya berdampak negatif.
e)    Lama dan seringnya perbuatan tersebut dilakukan.
f)      Perbuatan tersebut dilakukan dalam kontek situasiasional ataukah dalam kemungkinan situasi yang diperkuat (kebiasaan terus menerus dilakukan dan membawa kenikmatan / kepuasan).
g)    Upaya untuk memecahkannya.
2.     Mengidentifikasi fakta sejarah / kronologi (asal mula terjadinya masalah dengan berbagai faktor penyebabnya).
3.     Menggambarkan siapa yang tidak atau dapat mentoleransi atas tindakan yang negatif tersebut.
4.     Mengidentifikasi tentang keberdaaan permasalahan lain (masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum dan sebagainya).
5.     Menidentifikasi upaya pemecahan masalah sebelumnya.

DIAGNOSA

1.     Evaluasi masalah (pohon masalah):
a.      Menjelaskan apa masalahnya, bagaimana ciri-ciri masalah tersebut, seberapa luas ruang lingkup masalah tersebut.
b.     Menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab masalah.
c.      Memberikan tingkatan tentang berat ringannya dampak masalah.
2.     Rumusan diagnosa yang membahas hubungan antara masalah, orang, dan situasi, serta dampaknya terhadap individu / masyarakat dan lingkungan alam.
3.     Evaluasi terhadap sistem sumber yang ada dan bisa dimanfaatkan.

LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
1.     Tujuan pemecahan masalah
2.     Strategi pemecahan masalah:
a.      Identifikasi hasil evaluasi kegiatan pemecahan masalah sebelumnya.
b.     Identifikasi alternatif pemecahan
c.      Identifikasi prioritas alternatif pemecahan.
d.     Pemilihan teknik pendekatan.
3.     Menentukan orang-orang yang akan terlibat / yang akan melaksanakan rencana tersebut.
4.     Menentukan peran dan tugas masing-masing system sumber maupun orang-orang yang dapat dilibatkan dalam upaya pemecahan masalah.
5.     Memprediksikan (memperkirakan) hasil yang akan dicapai.

sumber : file document cucu syamsudin, dosen kesejahteraan sosial fisip unib




Tidak ada komentar:

Posting Komentar