Senin, 15 Agustus 2011

PEMBERDAYAAN MANUSIA, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Oleh: Drs. Dwi Sumartono, M.Si.
Disampaikan pada Diklat Pendamping Orang Tua Anak Jalanan


A.    PEMBERDYAAN MANUSIA
Siapa manusia
Manusia adalah mahluk sosial yang selalu berkembang dengan orang lain secara naluriah. Hubungan antar manusia adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, dilakukan kapan dan dimana saja untuk memperoleh saling pengertian dan juga bukan hanya sekedar relasi atau hubungan biasa, melainkan suatu kegiatan untuk mencapai hasil yang lebih baik dan lebih memuaskan. Interaksi manusia di segala bidang adalah hubungan antar manusia yang menunjukkan bagaimana manusia, baik secara perorangan maupun kelompok, berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Dalam kehidupan keluarga, anggota keluarga dipandang sebagai individu yang saling mempengaruhi. Manusia / anggota keluarga yang bagaimana yang diperlukan oleh keluarga, sehingga mempunyai pengaruh positif terhadap keluarga. Manusia yang sehat, dimana mereka dapat terpenuhi / memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari sebagai manusia. Selain itu manusia sehat adalah sehat secara mental dan sosial.

Apa yang menjadi kebutuhan manusia ?
Dalam kehidupannya, manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Menurut Maslow, ada 5 kebutuhan yang mendasar bagi manusia, yaitu
1.    Kebutuhan Fisik, merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu bertahan untuk hidup yang meliputi kebutuhan pangan, sandang, perumahan dan kebutuhan biologis lainnya.
2.    Kebutuhan untuk memperoleh keamanan atau keselamatan, kebutuhan manusia untuk bebas dari bahaya, kesehatan, memperoleh ketenangan batin, dli.
3.    Kebutuhan sosial, adalah kebutuhan untuk diterima menjadi anggota /  kelompok / masyarakat.
4.    Kebutuhan untuk dihargai, adalah kebutuhan memperoleh reputasi dan dihormati, memperoleh penghargaan dan pengakuan atas kedudukannya.
5.    Kebutuhan perwujudan diri, adalah suatu proses perkembangan diri seseorang, sehingga mampu untuk menyadari dirinya dan potensi-potensi yang ada serta mampu menguasai dirinya, kreatif dan memiliki prestasi yang dibanggakan.

Bagaimana pengaruh pada manusia, jika kebutuhan tersebut terpenuhi ?
Manusia akan terpuaskan, menjadi sehat dan memiliki konsep diri.
Apa yang dimaksud dengan konsep diri ?
Konsep diri seseorang mencakup kesadaran sikap dan pemahaman tentang diri sendiri, cita-citanya, bagaimana latar belakangnya, apa kekurangan dan kelebihannya, kemampuan dan sebagainya.

Dengan kata lain, konsep diri merupakan serangkaian kesimpulan yang di seseorang tentang dirinya dan ini dipengaruhi oleh hubungannya de orang tuanya, anggota keluarga dan lingkungan sehari-hari serta cara pan dia sendiri tentang dirinya (konsep dirl).

Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranannya di dalam hidup berkeluarga atau bermasyarakat, tanpa melebihkan ataupun berpandangan kurang terhadap kemampuan sikap dan sifatnya.

Perkembangan seseorang dalam kelakuan sosialnya pada hakekatnya adalah suatu perjuangan untuk menyatakan diri atau menjelmakan diri sebagai mahluk yang bebas tanpa pengorbanan keakuannya ataupun mengurangi martabat dirinya, namun dapat diterima dalam lingkungannya. Dalam pengembangan potensi dirinya itu, kehidupan bermasyarakat /  hubungan sosial merupakan faktor yang menentukan.

Dengan demikian, diri seseorang bukanlah sesuatu yang siap jadi, tetapi diperoleh dan dibentuk melalui dan oleh lingkungannya. Salah satu ciri proses perkembangan diri adalah makin meningkatnya kesadaran tentang hak milik dan sumber-sumber yang ia miliki. Dengan demikian anggapan cara pandang orang-orang sekitarnya terhadap diri kita, mempengaruhi juga pembentukan diri kita. Keadaan lingkungan, nilai-nilai budaya dalam masyarakat besar pengaruhnya terhadap konsep diri seseorang.

Konsep diri yang positif ditandai dengan sikap asertif, yaitu sikap sesorang yang penuh percaya diri, mempunyai keyakinan yang kuat akan tindakan dan yang mampu menyatakan perasaan orang lain, tanpa mengurangi / mengganggu hak orang lain.

Seseorang yang bersikap asertif mengakui 2 hal, antara lain
Saya punya hak dan perasaan, dan anda mempunyai hak dan perasaan.
Sebaliknya, sikap yang sering menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain.

Sikap asertif, ialah:
1 .   Perasaan puas dan lega setelah dapat mengeluarkan pendapat menyatakan perasaan tanpa menyakiti perasaan diri sendiri atau nyinggung orang lain dalam prosesnya.
2.         Perasaan tidak bersalah dalam menolak suatu permintaan.
3.         Kemandirian dalam menetapkan urutan prioritas kepentingannya.
4.         Merasa marah dan menyatakan kemarahannya.
5.         Mengambil keputusan bagi dirinya sendiri.
6.         Mengaharapkan pendapatnya dihormati.
7.         Merasa dirinya mampu dan dewasa tidak diperlakukan seperti anak-anak.
8.         Menyampaikan kepada orang lain apa yang dibutuhkan.

Hal-hal yang sering menghalangi kita untuk bersikap asertif adalah pikiran-pikiran seperti berikut :
1.      Perasaan kuatir menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain.
2.      "Ah, dia toh tahu perasaan saya !.
3.      Bagaimana kalau apa yang saya kemukanan tidak benar ?.
4.      Itu resikonya terlalu besar ---- saya belum tahu bagaimana tanggapan orang nanti.
5.      Orang akan berfikir saya bersikeras.
6.      Saya merasa seperti orang bodoh.
7.      Dia tidak akan mau mendengar keluhan saya.
8.      Nanti saya tidak akan mendapatkan persetujuan yang saya perlukan.
9.      Bagaimana kalau saya salah dalam mengemukakan perasaan saya.
10.  Sulit sekali mengetahui apa yang akan saya katakan.
11.  Apa yang bisa saya katakan dihadapan orang-orang yang begitu penting dan hebat.
12.  Bagaimana kalau ada yang marah dan menanggapi apa yang saya katakan.
13.  Saya tak akan bisa menyatakan pendapat saya.
14.  Saya kuatir suasana akan terguncang.

Bagaimana jika kebutuhan / salah satu kebutuhan manusia tidak terpenuhi ? 
Manusia akan mengalami masalah.
Apa pengertian masalah dan apa penyebabnya ?
Masalah dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.  Situasi dinilai tidak mengenakan.
2.  Kesenjangan antara harapan ideal / keinginan dengan apa yang terjadi.

Penyebab dari masalah, adalah
1.      Faktor di dalam diri manusia
a.   Ketidaktahuan tentang cara-cara memecahkan masalah.
b.   Tidak memiliki sarana/sumber
c.   Tidak terlatih dalam kebiasaan tertentu.
2.      Faktor di luar diri manusia.
a.   Tidak ada kesempatan yang diberikan lingkungan
b.   Lingkungan tidak dapat memberikan sumber
c.   Berlawanan dengan aspirasi/harapan lingkungan.

Bagaimana cara memecahkan masalah ?
Masalah dapat ditangani dengan menggunakan sumber.
Sumber secara sederhana diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan dalam usaha memecahkan masalah.

Bagaimana konsep "pemberdayaan manusia" diterapkan dalam upaya pemecahan masalah yang dialami klien ?
Pekerja sosial dalam proses penanganan masalah melibatkan secara penuh klien yang dibantu (lihat prinsip-prinsip pekerjaan sosial : penerima individualisasi, kerahasiaan, partisipasi, komunikasi, mawas diri).  Deng cara ini sumber-sumber yang ada dalam diri klien terjadi, akan memuncul keyakinan dirinya yang pada akhirnya klien diharapkan mampu dan mandi


Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha penanganan masalah antara lain:
1.      Pengungkapan dan pemecahan masalah.
Beberapa hal yang harus digali oleh petugas sosial bersama-sama dengan klien :
a.     Apa masalahnya.
b.    Ciri-ciri masalah.
c.     Ruang lingkup masalah.
d.    Faktor-faktor penyebab masalah.
e.     Akibat / pengaruh masalah.
f.     Pemecahan masalah yang sudah dilakukan.
g.    Menentukan fokus masalah.

2.      Penyembuhan
Beberapa hal yang harus diputuskan oleh petugas sosial dan klien antara lain:
a.     Penentuan kebutuhan pelayanan
b.    Diagnosa sosial
c.     Penentuan tujuan-tujuan
d.    Pemilihan rencana penyembuhan
e.     Penciptaan persetujuan kerja
f.     Pemantapan penyembuhan sosial
g.    Evaluasi
h.    Terminasi

Media / sarana yang dapat digunakan dalam kegiatan atas
a.      Kunjungan rumah
b.      Bimbingan sosial
c.      Pemecahan masalah dalam kelompok
d.     Penyuluhan sosial
e.      Rujukan.

(sumber : bahan ajar Dr. P Adel, Bandung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar